Kamis, 09 Februari 2012

Kopi pahit

Hoooaaammmmmmmmm....... masih ngantuk mata berat buat melek !!!!  alarm Hp berteriak-teriakk “woooiii.... bangunn” Kumandang subuh menyabut bangunku, meskipun tadi malam hanya tidur beberapa jam, terdiam sesaat mengumpul jiwa yang berserakan yang belum sadar sepenuhnya sehabis tidur. Bergegas kekamar kamar mandi sejenak melepas beban berat yang beberapa hari belum dibuang,heeehhheee..... kubasuh diri ini dengan air wudhu pagi yang penuh rahmat dan bergegas menunaikan sholat subuh sebelum mentari terbit. Sang fajar mulai mengintip dari ufuk timur perlahan tapi pasti bagaikan gadis perawan yang tersipu malu melihat kekasihnya meskipun dari kejauhan. Pagi yang cerah menyinari sebagain alam dunia menghangatkan jiwa-jiwa makhluk hidup yang kedingan terbunuh sepinya malam tanpa rembulan. Hari minggu ceria, ceria untuk kita semua sehari bebas beraktivitas melepaskan kepenatan setelah sepekan harus bergumul dengan aktivitas yang perlahan pasti akan membunuh kita dengan kebosanan dan kejenuhan.

Enaknya mau ngapain ya dihari minggu ??? pengin gowes kok lagi malas... pengin lari pagi tambah malas... ehm...ngapain ya enak ya ??? mendingan ngopi aja di warkop depan gang rumah sambil lihat orang-orang yang lagi gowes dan lari pagi, siapa tahu bisa lihat yang bohay-bohay heheeee..... Kunikmati secangkir kopi di warkop  menikamati segarnya udara minggu pagi yang cerah, sehabis diguyur hujan deras tadi malam. Santai ngopi sambil menikmati rokok maklum sudah kebiasaan ngopi kalau tak merokok rasanya seperti ada yang kurang lengkap. Warung kopi yang dilengkapi TV bisa lihat program yang sedang berlangsung, semua acara TV hampir dipenuhi siraman rohani “kultum” kuliah tujuh menit. Disalah salah satu program acara TV ada salah satu pendakwah yang tak bilang “yaa...koq gini???” membahas tentang syirik dan perdukunan. 

Syirik itu menyekutukan/menyembah selain Allah, sedangkan dukun/ paranormal orang yg mengobati, menolong orang sakit, memberi jampi-jampi seperti mantra, guna-guna, dan lain sebagainya dengan perantara gaib, sedikit banyak seperti itulah apa yang saya lihat disalah satu program TV tentang syirik dan dukun dalam acara kultum “siraman rohani”. Jadi tertarik habis lihat acara program TV tersebut, tapi sayang kok kenapa yang dibahas syirik dan perdukunan orang-orang yang tak paham tentang keyakinan/agamanya sendiri, sedangkang orang yang telah belajar tetang keyakinan/agama masih ada yang syirik. Secara langsung atau tak langsung syirik juga menyelimuti kita seperti hal kita saat mendirikan sholat, kita harus hati-hati disaat sholat kita diharuskan mengingat/menyembah/mengahadap allah, bukan menyembah/menghadap batu hitam “kabbah” yang ada di mekkah, karena itu hanyalah simbol kekuasan Allah yang ditunjukan pada semua umat manusia tidak untuk kita puja-puja,disembah atau meminta.

 Sedikit tentang pembahasan tersebut, sebelum kita membahas tentang kesyrikan, sudakah kita membahasan kesyirikan kita sendiri.Saat kita sholat siapa yang kita sembah ???? siapa kita mintai ??? saat sholat kita menghadap kemana ??? Kita harus berhati-hati jangan-jangan kita juga menjadi musryik ingin beribadah tapi tak tahu yang dituju. Tentang kiblat kita semua haru tahu apa artinya kiblat dan apa hakikatnya ??? kiblat identik dengan arah mata angin ada juga sebagian orang mengatakan arah sholat, secara syariat memang kiblat adalah arah sholat tapi secara hakikatnya kiblat adalah kita berhadapan dengan “wajah” Allah, “…..kemanapun kau menghadap disitulah-AKU” sedikit kutipan dari al-quran. Disaat kita sholat terjadi komunikasi antara diri kita dan Illahi apakah hanya dengan sholat kita bisa berkomunikasi ???? silakan ditafakuri sendiri dengan menyimak kisah Nabi Musa A.S dan Nabi Ibrahim A.S.

Membahas tentang perdukunan kita jangan terburu-buru menjudge seseorang dengan label “dukun” mungkin kita semua sudah mengerti apa itu perdukunan ???? sekarang saya ingin bertanya : jika seseorang mempunyai kelebihan sejak lahir  dalam segi spiritual ”indigo” apakah disebut dukun ??? seorang kyai/ ulama sepuh yang sudah menguasai dalam tingkatan makrifat “mukasyafah” apakah disebut dukun ???? seorang yang ahli wirid/dzikir apakah bisa disebut dukun ??? kalau semuanya itu bisa dikatakan “dukun” jadi mungkin bisa saya simpulkan bahwa Nabi musa A.S adalah mbahnya dukun dunk… !!! karena belum mengenal akidah islam secara syariat. Banyak dikalangan para pendakwah menjudge seseorang dengan label “dukun” tapi  tak menjelaskan seperti apa ??? yang sebenarnya dukun itu ?? tanyalah dalam dirimu sendiri kawan. 

Sebatang rokok demi rokok telah habis, sama halnya dengan kopi yang kuminum, tak terasa hampir sekitar 1 1/5 jam berlalu kuhabiskan waktuku untuk nongkrong  diwarkop menelan habis acara program “siraman rohani” di TV dan  menikmati indahnya hari minggu yang cerah ini. Baru sadar ketika teringat motor kesayanganku belum kucuci, semalaman terguyur hujan bikin motor mirip “mobil off road” yang habis berkubang dilumpur. Tanpa babibu segera kubayar apa yang tadiku santap, langsung ngacir pulang cuci motor.

2 komentar: