Beberapa
bulan yang lalu kepala ini benar-benar pusing tujuh keliling, bagaimana tidak
pusing dalam sebulan, tiap minggu selalu mendapakan kiriman rezeki berupa
undangan pernikahan, dalam seminggu ada 3 undangan dan di kali 4 dalam sebulan
jadi 12 undangan dibulan dzulhijah /bulan haji/bulan besaran orang jawa menyebutnya !!! huffttthh…… capek dee !!!! Seaindnya aku
menjadi menjadi presiden dinegeri ini, akan kubuat bulan dzulhijah/ besar
menjadi bulan khusus bulan pernikahan massal hahahaha….akan kuperbanyak
penghulu dan membuat lowongan penghulu freelance khusus bulan dzulhijah/besar,
semakin hari semakin ngawur efek 12 undangan dalam sebulan berimbas pada
dompet, maaf kawan sedikit curcolll……
Bulan
Dzulhijah/besar ada yang mengatakan bulannya orang kawin,bulan baik untuk
melangsungkan pernikahan. Bulan dzulhijjah bertepatan dengan hari raya idul
adha/ hari raya qurban, kita jelas semua tahu kisah Nabi Ibrahim A.S dan
putranya Ismail A.S, sehingga terjadi Idul Adha yang kita rayakan kita semua
terutama umat muslim sedunia, apapun madzabnya ataupun yang mengikuti Tarekat
semuanya merayakan tanpa terkecuali. Hanya orang-orang yang mampu dalam segi
financial diwajibkan untuk berkorban. Semua muslim pasti tahu apa makna dan
hakikatnya dari Idul Adha dan hewan
kurban tersebut, karena kita sering mendapatkan kupasan-kupasan tersebut dipengajian,majelis
taklim,pesantren,dll.
Kembali
lagi masalah pernikahan meskipun saya sendiri belum menikah(pengennn….!!!!)
sedikit banyak pernah diberi pengertian tentang bab pernikahan oleh seseorang telah kuanggap memiliki maqam
tertinggi dalam islam. Undangan demi undangan kawinan kudatangin, ingin rasanya
lari tapi tak mungkin mereka yang kawin
adalah teman-teman terdekat yang setiap hari bertemu gimana mau melarikan diri
???? satu hal pertanyaan yang sampai sekarang selalu terlontar “menhujam
jantungku” halaaah kayak judul laguuuu “kapan nyusuuuuuuuul ???” ….. pertanyaan yang susah mencari
jawabanya seperti sepasang malaikat mungkar-nangkir yang selalu menanyai kita
didalam kubur.
Pernikahan suatu hal yang sakral didalam hukum islam
nikah itu disunnahkan, tapi didalam sunnah terdapat kewajiban yang tidak boleh ditinggal
yaitu menghidupi dan bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anak (keluarga).
Sama seperti kita mempunyai hak untuk melakukan sesuatu tapi didalam hak ada
kewajiban, contoh kita sholat/beribadah kepada tuhan itu merupakan hak
perseorangan, sholat gak sholat itu hak kita sepenuhnya tapi kalau kita sudah
berikrar,janji, mengucap dua kalimat syahadat kita telah memeluk agama islam
dan mempunyai kewajiban yaitu harus sholat lima waktu. Bertuhan atau tak
bertuhan itu hak sepenuhnya diri kita masing-masing, tapi bila kita memeluk suatu keyakinan kewajiban kita harus
mengenal tuhan dan eksitensinya karena itu dasar-dasar makrifat. Menyembah-NYA
atau tidak pun derajat Tuhan takan pernah luntur sedikitpun, justru sebaliknya
kita sendiri yang akan rugi. Bagaimanapun didalam hak kita selalu ada kewajiban,
coba ditafakuri sendiri menurut keyakinan dan tingkatan masing-masing ???
Benar-benar terpojok hari ini, mimpi apa semalaman !!
tiap kali datang keacara kawinan teman selalu ditanya,
“uda punya anak berapa ???”
“Nikah aja belum ??? “ jawabku
“Nunggu apalagi udah tua malu tuh sama umur, teman-teman
semuanya uda nikah kamu sendiri kok belum ??? emange kamu cari seperi apa ??? “
“heeehee........” sambil garuk-garuk kepala susah cari
jawaban apalagi contekan.
Hampir setiap teman lama yang jarang bertemu karena
kesibukan masing-masing, selalu memberondong pertanyaan yang bertubi-tubi
“kapan kawin....kapan kawin....kapan kawin...” dijawab seperti apa tetep salah,
apa lagi diam tak dijawab tambah salah “mundur kena maju kena” dalam hatiku.
“ Tuhan, help me !!! apa yang harus kuperbuat “ doaku
dalam hati disela-sela pembrondongan pertanyaan teman-teman, jadi mirip seperti
napi yang duduk dikursi pesakitan menunggu vonis dari pak hakim.
“ bro, kenapa kamu koq belum nikah” tanya temanku.
“ ya... pengen seh !!! cepet-cepet kalau uda ketemu
jodohnya” jawabku dengan lirih bagaikan raga berpisah dengan roh-NYA.
“ ada 2 alasan kenapa koq kamu belum menikah, 1. Homo dan
2. Impotensi, kamu pilih alasan yang mana broo” pertanyaan yang tak perlu
dijawab olehku, teman – teman semua serentak tertawa.
“ woooooiiii...... bukan itu alasannya kenapa koq sampai
sekarang belum nikah, sampai sekarang Tuhan belum mempertemukan sama jodohku”
jawabku berapi-api.
Ada beberapa bagian yang telah menjadi tugas milik Tuhan,
1. Rejeki, 2. Jodoh, 3. Mati. 3 bagian menjadi rahasia setiap manusia hanya
Tuhan yang berhak menentukannya. Pernah suatu saat diriku silahturahmi ke para
guru-guru ngajiku dan meminta do’anya, untuk segera menemukanku dengan jodohku.
Ternyata tidak semua orang bisa menjelaskan dan menerangkan 3 bab permasalah tersebut, manusia hanya
diberi sedikit pengetahuan dengan tanda-tandanya 3 bab tersebut, kewajiaban
kita hanya berusaha secara syariatnya dan hak tuhan yang menentukan secara
hakikatnya. Coba bertanya kepada siapa saja tentang 3 bab tersebut, kepada
syekh,ulama,kyai,ustad,mursyid,habib,dukun, paranormal, psikolog, peramal
sampai kemakam-makam keramat tak ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut,
karena yang tahu hanya diri kita sendiri meskipun hanya secuil dengan diberi
tanda-tandanya oleh Tuhan.
“ Inikah rejeki yang kuterima ???”
“kemana jodohku kok belum ketemu???”
“ kapan akan mati aku ini???”
Tidak akan pernah tahu rahasia tersebut, rahasia
illah,penuh kegaiban yang akan menjadi nyata didunia ini dan sirna lagi dialam
kelanggengan/akhirat. Acara pernikahan temanku begitu meriah dan ramai para
tamu undangan dari pihak laki-laki dan perempuan, juga pihak tamu undangan
kedua orang tua sesama mempelai. Kami berkumpul semeja dengan teman lama,
pelbagai obrolan hangat melepas rasa kerinduan sejenak bersama teman lama yang
jarang ada kesempatan bertemu. Berduyun-duyung para tamu undangan berdatangan
memenuhi meja yang disediakan, membuat diri ini sedikit gusar dan memutuskan
untuk kembali pulang meniggalkan teman-temanku yang barusan datang, aku rasa
sudah cukup lama disini dan memutuskan untuk pulang sendiri.
Selepas pulang dari acara pernikahan teman ada sedikit
rasa tak mengenakan karena ucapan teman-teman sewaktu menanyakan status,
meskipun sedikit dongkol tapi berterima kasih kepada teman-teman lama karena
mereka masih mempunyai sedikit perhatian kepadaku. Jodoh merupakan hal
misterius yang tak bisa ketahui semua manusia kecuali atas izin-NYA dan
kehendak-NYA, samahalnya dengan rezeki dan mati.Sedikit mengutip dari alquran
tentang bidadari pendamping kita/istri,
"Demikianlah,
dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (QS. Ad-Dhukhan: 54)
"Mereka
bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan
bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (QS. At-Thur: 20)
"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih
bersih, dipingit dalam rumah." (QS. Ar-Rahman: 72)
"Di dalam surga itu ada
bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik." (QS. Ar-Rahman: 70)
Bahwa sebenarnya bidadari surga itu ialah
istri sendiri yang mendampingi kita sementara didunia dan akan mendampingi kita
kelak di akhirat bila berada
disurga/neraka,tergantung sang suaminya. Mungkin saya mempunyai pemikiran
sedikit berbeda tentang pernikahan, pernikahan hal yang suci, hal yang sakral,
dimana bersatunya jiwa istri kita
melebur menjadi satu bersama sang suami, ikatan batin seorang istri dengan
suami melebihi ikatan batin seorang ibu dengan anak. Ada pepatah jawa
mengatakan istri itu “garwo”sigarane nyowo (separuh nyawa kita) yang melebur
menjadi satu kesatuan dengan sang suami. Pernikahan itu merupakan “reikarnasi
sebelum mati”dalam hal bathin/jiwa, saat hidup kita masih sendiri/bujang belum ada
perubahan yang berarti namun setelah menikah kehidupan kita berubah tanpa kita
sadari dan tanpa paksaan, entah berubah menjadi baik atau berubah menjadi lebih
buruk.
Pernikahan salah satu bentuk contoh bahwa
islam adalah agama penyempurna dimana terjadi transformasi materi dan spiritual,
dimana sempurna didunia dan sempurna diakhirat/alam kelanggengan kelak,
sempurna secara syariat dan sempurna secara hakikat untuk menuju makrifat-NYA
karena itulah hakikat kesempurnaan diri. Dimana dalam ajaran agama lain jika
ingin mencapai hakikat kesempurnaan diri tidak diizin untuk menikah, silakan
ditafakuri sesuai tingkatan dan pemahaman masing-masing.
“Tuhan kirimkanlah bidadari surgaMU
untuk mendampingiku dan menyempurnakan apakah yang aku yakini sesuai ajaran
yang KAU ajarkan kepada kekasihMU Rosulallah SAW ” seuntai doa selepas tahajud.
you could check here There is noticeably a bundle to find out about this. wikipedia reference I assume you made sure nice points in features also. you can find out more
BalasHapuspengeluaran togel
BalasHapuspaito warna
data togel
togel cambodia
paitowarna
faktor yang mempengaruhi permainan anda di togel online
paito warna china
BalasHapuspaito warna hongkong
paito warna hk
BalasHapuspaito warna sgp
paito warna sdy
paito warna cambodia
paito warna china
paito warna